Bunuh Diri Akibat Wasir
Sungguh sangat merugi orang-orang yang berputus asa. Terlebih lagi bila sampai berujung pada kematian. Meski pada kenyataannya tak sedikit orang yang memilih jalan pintas seperti itu. Memang sangat memprihatinkan, bila seseorang mengakhiri hidupnya hanya karena sebuah penyakit wasir. Padahal bunuh diri sangat dilarang, sebab hal itu menunjukkan jati diri seorang pecundang.
Mati konyol lantaran bunuh diri akibat wasir, tentu berbeda dengan meninggal akibat wasir. Mati konyol gara-gara bunuh diri adalah wujud menyerahkan diri pada kelemahan. Dan memilih larut dalam kesedihan serta murung dalam rasa putus asa. Orang seperti itu lebih memilih mati dibanding berjuang demi kesembuhannya.
Dalam ajaran Islam, bunuh diri mendapat larangan keras dari Allah SWT. Sebab hidup dan mati mutlak berada di tangan Allah SWT. Dan merupakan karunia serta wewenang Allah SWT selaku Tuhan penguasa alam semesta. Maka Islam melarang orang melakukan pembunuhan, baik itu terhadap dirinya sendiri berikut dengan segala alasannya. Maupun membunuh orang lain, terkecuali dengan alasan yang dibenarkan oleh agama.
Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu,” (QS. an-Nisa: 29).
Apapun alasan dan caranya membunuh diri hukumnya adalah syirik. Sedangkan pelaku syirik tidak akan diampuni dosanya oleh Allah, bahkan kekal disiksa dalam api neraka.
Mengacu pada firman tersebut maka cukup jelas bahwa bunuh diri akibat wasir sangat dilarang. Namun demikian masih saja ada orang yang memilih bunuh diri sebagai penghilang rasa sakit untuk selama-lamanya.
Salah satu contoh adalah kabar yang diberitakan oleh Tribunnews.com pada jumat, 06 mei 2014. Kakek 84 tahun, warga Dusun Depok RT 01, Desa Parangtritis, Kabupaten Bantul, nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri. Menurut pengakuan keluarga, kakek tersebut nekat bunuh diri karena menderita sakit ambeien yang tidak kunjung sembuh. Berdasarkan hasil identifikasi Tim Inafis Polres Bantul, kakek itu tewas memang murni bunuh diri.
Tentunya hal tersebut jangan sampai terulang kembali. Siapapun penderita wasir atau ambeien sebaiknya berjuang demi kesembuhannya. Sebab Allah pasti menurunkan penyakit beserta obat atau penawarnya. Hal itu sesuai dengan sabda Rasulullah SAW. Dari riwayat Imam Muslim dari Jabir bin Abdillah, dia berkata, bahwa Nabi Saw bersabda, “Setiap penyakit pasti memiliki obat. Bila sebuah obat sesuai dengan penyakitnya, maka dia akan sembuh dengan seizin Allah Subhanahu wa Ta’ala” (HR. Muslim).
Dengan landasan itu, semakin mempertegas bahwa bunuh diri akibat wasir sangat dilarang. Dan membuka mata kita bahwa segala penyakit pasti terdapat obatnya. Seluruh orang di Indonesia harus benar-benar yakin, bahwa wasir atau ambeien pasti bisa disembuhkan.
Berangkat dari keyakinan tersebut, seorang dokter yang cukup inspiratif, Mahdian Nur Nasution mendirikan Rumah Wasir. Rumah Wasir didirikan karena beliau mendapat informasi mengenai teknologi ampuh menyembuhkan wasir. Selama ini, penderita wasir malu dan takut berobat karena harus dioperasi. Namun, dunia medis sudah mengenal teknologi Biological Electrical Impedance autoMeasurement (BEIM).
Sudah menjadi harapan Rumah Wasir agar bisa menjadi pelopor untuk teknologi yang sudah sering dipakai di luar negeri. Dan sudah menjadi tugas mulia bagi Rumah Wasir untuk selalu siap melayani pasien, siapapun orangnya dan dari manapun asalnya.
Diharapkan kedepannya, permasalahan wasir tidak lagi menjadi ancaman serius bagi para pengidapnya. Sebab Rumah Wasir BEIM kini telah hadir ditengah-tengah masyarakat. Dengan begitu, tak ada lagi orang yang bunuh diri akibat wasir. Sungguh beruntung Rumah Wasir kini telah hadir dengan segala bentuk kemudahannya.
Salah satu yang merasa terbantu dengan adanya Rumah Wasir adalah Ibu Dwi Komalasari. Dwi mengakumenderita wasir dari sejak kehamilan anaknya yang pertama. Lebih tepat, dirinya menderita wasir sekitar 15 tahun. Menurutnya pelayanan di Rumah Wasir sangat bagus dan nyaman. Meski diakuinya Dwi sempat merasa malu. Namun dengan keinginan untuk sembuh, maka Dwi membuang rasa malu itu.
Berdasarkan pengalaman dari teman temannya, operasi wasir itu sangat sakit. Namun yang mengejutkan Dwi adalah dirinya tak menyangka kalau ternyata metode BEIM sangat baik. Dibanding dengan operasi, metode ini sangat simple. Ibu Dwi bisa langsung berjalan juga duduk. Mendapati pengalaman itu, dirinya merasa sangat beruntung. Ibu Dwi Komalasari pun turut menyarankan kepada penderita wasir lain agar segera mendaftar di Rumah Wasir. Sebab melalui metode itu cukup baik dan simple dan minim rasa sakit. Selamat membuktikan metode BEIM ini.
1 comments
makasih atas infonya, dan jangan lupa kunjungi website kami http://bit.ly/2PCSHxk
ReplyDelete